oleh

Bank Indonesia Harus Menaikkan Suku Bunga Lagi

Jakarta,  – Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, Bank Indonesia (BI) perlu menaikkan lagi suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) setidaknya sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 4% hingga akhir tahun ini. Hal itu untuk mengurangi tekanan inflasi inti jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik.

Pada Selasa (23/8), BI memutuskan untuk menaikkan BI7DRR sebesar 25 bp menjadi 3,75% dari sebelumnya 3,5%. Kenaikan tersebut terjadi setelah BI menahan kenaikan suku bunga acuan kurang lebih 17 bulan. “Kalau setelah harga BBM (bersubsidi) naik, inflasi pasti melejit, otomatis untuk mengurangi inflasi inti maka BI harus menaikkan setidaknya 25 bps hingga akhir tahun ini,” ungkap Tauhid kepada Investor Daily, Selasa (23/8) malam

Baca Juga  Jakarta bisa hujan dari siang hingga malam

Tauhid Ahmad menuturkan, kenaikan kembali suku bunga acuan juga perlu dilakukan BI karena Bank Sentral AS (The Fed) juga memiliki rencana menaikkan lagi suku bunga acuannya. “Kalau harga BBM (bersubsidi) naik, The Fed juga menaikkan lagi suku bunga acuannya maka otomatis itu BI juga harus menaikkan BI7DRR untuk menjaga pasar keuangan dan depresiasi rupiah. Tarikannya sampai akhir tahun untuk BI menaikkan suku bunga acuan peluangnya akan lebih tinggi, tapi setidaknya 25 bps. Jadi faktornya dua, harga BBM dan kenaikan suku bunga The Fed, rasanya belum ada faktor lain lagi. Nah, kita tunggu juga The Fed bagaimana nanti,” ujar dia.

Baca Juga  ANTV dan tvOne Bantu Mempercepat Sentra Vaksin Booster dan Anak 6-11 Tahun

Kenaikan suku bunga acuan memang harus dilakukan BI untuk saat ini dan selanjutnya demi mengendalikan inflasi dan nilai tukar. Apalagi saat ini BI sudah keluar banyak devisa. “Devisa sudah keluar banyak, tentu BI nggak mau berdarah-darah, ibaratnya,” jelas Tauhid. Rupiah terdepresiasi 5% saja dipastikan banyak pelaku usaha yang terkena dampaknya.

Baca Juga  Rutan dan Lapas di Jawa Barat Kompak Gelar Vaksinasi Covid-19 hingga Tes PCR

Tauhid mengakui, kenaikan suku bunga acuan BI memang akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi.”Pertumbuhan ekonomi akan melambat sedikit karena konsumsi kurang. Investasi masyarakat akan terpengaruh. Untuk meminimalkan dampak, konsumsi pemerintah harus di-push, misalnya belanja untuk infrastruktur dipercepat, karena ini tidak terlalu terpengaruh kenaikan suku bunga acuan secara langsung,” jelas Tauhid.

News Feed