oleh

Harga Emas Jatuh Karena Dolar yang Lemah, Investor Data Ekonomi

Chicago – Harga emas pada hari Selasa (2 Januari 2022) pada dasarnya tetap tidak berubah karena dolar yang lebih lemah melawan kekhawatiran tentang kemungkinan kenaikan suku bunga Fed. Sementara investor menunggu data ekonomi untuk mengukur kekuatan ekonomi dunia.

Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada US$ 1.797,94 per ons. Sedangkan emas berjangka AS naik 0,2% pada US$ 1.799,10, dilansir beritasatu.com.

Baca Juga  Harga Emas Melonjak Tembus 1.700 Dolar Di Akhir Perdagangan

Indeks dolar bergerak menjauh dari level puncak bebrapa bulan terakhir, karena investor mengkonsolidasikan keuntungan setelah mata uang mencapai level tertinggi dalam 1,5 tahun pada Jumat pekan lalu di tengah ekspektasi Federal Reserve AS (the Fed) menaikkan suku bunga lebih cepat.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, seorang non-pemilih di Komite Pasar Terbuka Federal, mengatakan kepada Financial Times bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga menjadi setengah poin persentase jika inflasi tetap tinggi.

Baca Juga  DKI Memiliki Mikrotrans AC dengan CCTV dan Pintu Otomatis

Analis di Goldman Sachs mengatakan kenaikan bunga the Fed bisa terjadi lima kali pada tahun ini. Sementara analis di Bank of America Merrill Lynch memperkirakan naik tujuh kali.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga  Bansos Tetap Jalan, Untuk Vaksin Muhadjir Pastikan Kajian Telah Selesai

Sementara harga perak di pasar spot mendatar di US$ 22,44 per ons, sementara platinum naik 0,1% pada US$ 1.019,23 dan paladium turun 1,5% menjadi US$ 2.315,23.(*/cr2)

News Feed