Site icon SIN NTT

Pemkot Tangerang Tetap Lanjutkan PJJ Meski Ada Diskresi PTM 50%

Seorang guru olahraga memberi nilai pelajaran olahraga secara daring di rumahnya di Komplek Pengayoman, Kota Tangerang, Banten, Rabu (19/8/2020). Pengambilan nilai pelajaran olahraga tersebut dilakukan secara daring karena masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) guna mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah. (Foto: Antara)

Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang akan melanjutkan Model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi siswa di semua jenjang pendidikan di wilayah Kota Tangerang selama jumlah kasus Covid-19 terus meningkat. Hal ini berbeda dengan 4 Permendiknas yang memperbolehkan daerah yang dicakup PPKM level 2 dapat menerima pembelajaran tatap muka (PTM) hingga 50%.

“Selama kasus Covid-19 masih tinggi, kita akan terus selenggarakan PJJ. Ini akan berlangsung sampai kondisi normal. Kami berharap akhir Februari 2022 ini kondisinya kembali normal sehingga kita bisa laksanakan PTM lagi,” ungkap Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat ditemui di Stadion Benteng Reborn, Jumat (4/2/2022) dilansie beritasatu.com.

Ditambahkan Arief, salah satu faktor yang mendorong pihaknya terus menjalankan PJJ adalah faktor keamanan warga sekolah yang harus dilindungi agar kasus Covid-19 tidak menjalar di lingkungan pendidikan.

“Sebelumnya kan kita sudah mendapat laporan ada guru yang positif, ada tenaga administratif yang positif bahkan ada siswa yang positif. Makanya waktu itu kita simpulkan demi keamanan anak-anak kita dan biar tidak mengganggu proses belajar mengajar karena ada yang sakit dan sebagainya, makanya amannya di PJJ kan saja dulu semuanya sementara,” tambahnya.

Meski telah satu minggu ini proses PJJ berlangsung, namun pihaknya masih belum melakukan evaluasi terhadap penerapan PJJ di wilayahnya. Namun demikian dengan status level zona oranye yang kini ada di Kota Tangerang, PJJ adalah alternatif terbaik pola pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19.

“Yang jelas PJJ ini adalah alternatif terbaik saat ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 khususnya di lingkungan sekolah,” tandasnya.(*/cr2)

Exit mobile version