Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang (Pemkot) berupaya mencegah penyebaran Covid 19 di wilayahnya, termasuk mengatur kembali aturan penyelenggaraan pendidikan menggunakan Metode Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50%.
Hal itu sebagai langkah antisipatif untuk mencegah kerumunan dan potensi paparan Covid-19 di sekolah.
“Mulai hari ini memang berjalan PTM 50%. PTM akan kembali dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Dan mulai hari ini juga pengawas monitoringnya setiap hari, terus laporan ke dinas setiap akhir pekan,” ujar Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Tangerang, Helmiati, Senin (24/1/2022) dilansir beritasatu.com.
Pemkot Tangerang juga kini memberlakukan kembali pembatasan aktivitas pekerja. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan juga SE Walikota Tangerang No 180/239-Bag.Hkm/2022 tentang Pemberlakuan Kegiatan masyarakat Level 2 Covid 19 di Kota Tangerang.
“Seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia dan sesuai surat edaran ada pembagian sistem kerja pegawai, untuk Kota Tangerang yang termasuk PPKM Level 2 wilayah Jawa dan Bali, maka kita akan memberlakukan maksimal 50% pegawai yang kerja dari kantor (work from office/WFO), dan 50% lagi WFH untuk pegawai dengan kriteria non esensial yang tidak secara langsung melayani masyarakat,” tulis Sekda Kota Tangerang Herman Suwarman dalam keterangan tertulisnya.
“Sedangkan untuk OPD yang masuk dalam kriteria kritikal yang secara langsung melayani masyarakat, antara lain seperti Dinas Kesehatan, Satpol PP, BPBD dan Dishub tetap melaksanakan tugas 100% WFO. Dan untuk sektor swasta untuk yang berkriteria esensial seperti terkait dengan perbankan atau keuangan diperbolehkan 25% untuk WFH,” lanjutnya.
Herman juga berharap para pegawai yang mendapat jadwal WFO diwajibkan untuk mengikuti kegiatan “operasi aman bersama” di masing-masing wilayah binaan OPD tersebut.
“WFH bukan libur di rumah, tapi tetap bekerja untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai Covid-19 terkait penerapan protokol kesehatan, dan ajakan untuk vaksinasi,” tandasnya.(*/cr2)